Tembok yang keropos adalah salah satu masalah yang sering dihadapi oleh pemilik rumah. Tembok yang keropos tidak hanya merusak penampilan rumah, tetapi juga dapat menimbulkan bahaya bagi kestabilan struktur dan kesehatan penghuni. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab dan cara memperbaiki tembok yang keropos dengan tepat dan efisien.
Penyebab Tembok Keropos
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan tembok menjadi keropos, antara lain:
- Kelembaban. Kelembaban yang berlebihan dapat merembes ke dalam tembok melalui retakan, bahan bangunan yang tidak tahan air, atau konstruksi yang buruk. Kelembaban dapat menyebabkan jamur, lumut, atau bakteri tumbuh pada tembok dan merusaknya.
- Air. Paparan air yang berlebihan atau air yang mengalir terus-menerus pada permukaan tembok dapat menyebabkan erosi beton. Air dapat melarutkan semen dan mengikis agregat pada tembok, sehingga tembok menjadi rapuh dan mudah pecah.
- Suhu ekstrem. Suhu yang ekstrem, terutama suhu beku, dapat merusak tembok. Ketika air membeku dalam pori-pori beton, itu dapat menyebabkan tekanan yang mengakibatkan pecah atau mengelupasnya permukaan tembok.
- Kimia. Paparan zat kimia yang keras seperti asam atau garam dapat merusak beton dan menyebabkan keroposnya tembok. Zat kimia dapat bereaksi dengan semen dan mengubah sifat fisik dan kimia tembok, sehingga tembok menjadi lemah dan rapuh.
- Tegangan struktural. Beban berlebih atau tegangan struktural yang tidak merata pada tembok dapat menyebabkan keretakan atau kerusakan pada beton. Beban atau tegangan dapat disebabkan oleh desain yang buruk, perubahan beban pada bangunan seiring berjalannya waktu, atau gempa bumi.
- Kurangnya perawatan. Tembok yang tidak dirawat dengan baik, seperti tidak dicat atau dilapisi secara rutin, dapat lebih rentan terhadap keropos. Cat atau lapisan dapat melindungi tembok dari paparan cuaca, air, atau zat kimia yang dapat merusak tembok.
- Umur bangunan. Tembok yang sudah tua atau berumur lama dapat mengalami keropos karena faktor alami seperti usia, cuaca, atau keausan. Tembok yang sudah tua juga dapat memiliki kualitas bahan bangunan yang rendah atau konstruksi yang tidak sesuai dengan standar.
Bahaya Tembok yang Keropos
Tembok yang keropos dapat menimbulkan berbagai bahaya, antara lain:
- Ketidakstabilan struktural. Tembok yang keropos dapat mengurangi kekuatan dan ketahanan tembok terhadap beban atau gempa. Tembok yang keropos dapat runtuh atau roboh, sehingga membahayakan keselamatan penghuni dan bangunan.
- Kelembaban dan permasalahan terkait air. Tembok yang keropos dapat menyebabkan kelembaban dan air masuk ke dalam rumah, sehingga dapat merusak perabotan, peralatan elektronik, atau barang-barang lain yang ada di dalam rumah. Kelembaban dan air juga dapat menyebabkan jamur, lumut, atau bakteri tumbuh di dalam rumah, sehingga dapat menimbulkan bau tidak sedap, noda, atau alergi.
- Biaya perbaikan yang tinggi. Tembok yang keropos dapat menambah biaya perbaikan atau renovasi rumah. Biaya perbaikan dapat bervariasi tergantung pada tingkat kerusakan, luas area yang terkena, dan metode perbaikan yang digunakan. Semakin parah kerusakan, semakin besar biaya perbaikan yang diperlukan.
- Potensi bahaya kesehatan. Tembok yang keropos dapat menimbulkan potensi bahaya kesehatan bagi penghuni rumah. Tembok yang keropos dapat menjadi sarang hewan atau serangga yang dapat menggigit atau menyebarkan penyakit. Tembok yang keropos juga dapat mengeluarkan debu atau partikel halus yang dapat terhirup dan menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata, atau alergi.
- Kerusakan estetika. Tembok yang keropos dapat merusak penampilan rumah. Tembok yang keropos dapat menimbulkan retakan, lubang, mengelupas, atau noda pada permukaan tembok. Tembok yang keropos juga dapat mengurangi nilai jual rumah.
Cara Memperbaiki Tembok yang Keropos
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki tembok yang keropos, antara lain:
- Pembersihan dan persiapan. Langkah pertama dalam memperbaiki tembok yang keropos adalah membersihkan area yang terkena keropos dan melakukan persiapan. Membersihkan area yang terkena keropos dapat dilakukan dengan cara mengelupas, menggosok, atau menyikat permukaan tembok yang keropos hingga bersih dari debu, kotoran, jamur, atau lumut. Persiapan dapat dilakukan dengan cara menutup atau melindungi area sekitar yang tidak terkena keropos dengan kertas, plastik, atau kain, sehingga tidak terkena debu atau bahan perbaikan. Persiapan juga dapat dilakukan dengan cara membasahi permukaan tembok yang akan diperbaiki dengan air, sehingga bahan perbaikan dapat melekat dengan baik.
- Perbaikan retak dan lubang. Tembok yang keropos seringkali disertai dengan retakan atau lubang. Retakan atau lubang dapat diperbaiki dengan cara mengisi atau menambalnya dengan bahan perbaikan yang sesuai. Bahan perbaikan yang dapat digunakan antara lain semen, pasir, air, dan perekat, yang dicampur menjadi adonan yang kental dan padat. Adonan tersebut kemudian diaplikasikan pada retakan atau lubang dengan menggunakan spatula, pisau, atau alat lain yang sesuai. Adonan tersebut harus diratakan dan dipadatkan dengan baik, sehingga tidak ada celah atau udara yang terjebak. Adonan tersebut juga harus dibiarkan mengering dengan sempurna, sehingga tidak mudah retak atau lepas lagi.
- Penguatan struktural. Tembok yang keropos dapat mengalami penurunan kekuatan dan ketahanan struktural. Untuk mengatasi hal ini, tembok yang keropos dapat diperkuat dengan cara menambahkan bahan penguat yang dapat meningkatkan kekakuan dan kekokohan tembok. Bahan penguat yang dapat digunakan antara lain baja, besi, kayu, bambu, atau serat, yang dipasang pada tembok dengan cara disemen, dibaut, atau diikat. Bahan penguat tersebut harus dipasang dengan benar dan sesuai dengan desain struktural, sehingga dapat menahan beban atau gempa yang mungkin terjadi.
- Pelapisan perlindungan. Tembok yang keropos dapat diberi lapisan perlindungan yang dapat melindungi tembok dari paparan cuaca, air, atau zat kimia yang dapat merusak tembok. Lapisan perlindungan yang dapat digunakan antara lain cat, plamir, dempul, atau waterproofing, yang dioleskan pada permukaan tembok dengan menggunakan kuas, rol, atau alat lain yang sesuai. Lapisan perlindungan tersebut harus dioleskan dengan merata dan sesuai dengan petunjuk penggunaan, sehingga dapat menutupi seluruh permukaan tembok yang keropos. Lapisan perlindungan tersebut juga harus dibiarkan kering dengan sempurna,