Rencana arsitektur merupakan kerjaan krusial di dalam industri arsitektur, merancang desain bangunan mulai dari rumah tinggal hingga bangunan komersial. Rencana arsitektur biasanya berupa sketsa atau gambaran detail desain yang meliputi ukuran, bentuk, kapasitas, proporsi dan detail teknis lainnya. Menghasilkan rencana arsitektur yang siap untuk diwujudkan dan dapat diimplementasikan pada lapangan membutuhkan pengalaman dan kerja keras.
Salah satu unsur penting dari rencana arsitektur adalah rencana lantai atau yang biasa disebut floor plan. Meskipun pandangan mata dari atas sederhana, rencana lantai arsitektur dapat menyajikan banyak informasi penting dan detil yang harus diperhatikan. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang rencana lantai arsitektur, bagaimana teknologi baru merubah praktik arsitektur, serta bagaimana seorang arsitek harus mempersiapkan rencana lantai arsitektur yang komprehensif.
Apa itu Rencana Lantai Arsitektur?
Rencana lantai arsitektur adalah gambaran perancangan vertical dari sebuah bangunan yang dilihat dari atas. Rencana arsitektur ini menampilkan posisi dan ukuran ruangan dan juga detail penting lainnya dari sebuah bangunan, seperti sudut tembok, jendela, dan pintu. Rencana lantai arsitektur meliputi tiga unsur utama, yakni pengaturan elemen ruangan, model kerja atau flow, serta komunikasi desain seluruh ruangan bangunan.
1. Pengaturan Elemen Ruangan
Pengaturan elemen ruangan mengacu pada tata letak ruangan, dimana ruangan-ruangan dalam sebuah bangunan ditempatkan dalam posisi yang tepat dengan mempertimbangkan faktor geografis dan kegunaan. Pengaturan ini memerlukan perhitungan yang cermat dalam menentukan ukuran dan bentuk dari setiap ruangan. Pandangan dari atas yang menjadikan rencana arsitektur lantai bisa membantu arsitek menentukan space dengan cerdas dan efektif.
2. Model Kerja atau Flow
Model kerja atau flow, dipakai untuk membantu pengguna bangunan, seperti di mal atau rumah sakit. Tiga aspek yang mempengaruhi model kerja adalah kegunaan ruangan, output dan sirkulasi. Contoh tata cara pemilihan posisi kamar mandi, tidur dan dapur dalam rumah tinggal sebuah keluarga bisa diterapkan dengan mempertimbangkan hubungan antara setiap ruang, output dan sirkulasi, serta dengan menggunakan teknik feng shui.
3. Komunikasi Desain
Rencana lantai arsitektur juga berguna sebagai alat komunikasi antara arsitek dan pengguna bangunan atau pemiliknya. Baik pemilik rumah atau klien, mereka dapat melihat rencana arsitektur dan memutuskan perubahan atau penyesuaian yang diperlukan sebelum akhirnya membangun.
Teknologi dan Rencana Lantai Arsitektur
Dalam era digital, arsitek telah mulai menggunakan software khusus untuk mambangun rencana lantai mereka, dan beberapa bahkan menggunakan augmented reality (AR) atau reality-virtual. Pembuatan rencana lantai arsitektur dengan teknologi terbaru ini memberikan beberapa manfaat, seperti penghematan waktu dan pengeluaran, mempercepat penciptaan desain, serta memungkinkan untuk mengeksplorasi opsi desain yang berbeda-beda.
Mungkin software paling populer untuk membangun rencana arsitektur lantai yaitu AutoCAD, yang memudahkan dalam menghasilkan tangkapan layar dan merubah rencana sesuai kebutuhan pengguna. Meskipun umum digunakan dalam industri arsitektur, fitur dari software ini membebaskan arsitek untuk lebih bebas meletakkan dan menyusun ruangan menurut keinginan.
Namun, meskipun teknologi digital memiliki pasar yang cukup, ada faktor yang membatasi penggunaan software dan teknologi digital. Sejauh ini, teknologi digital belum mampu menggantikan pengalaman langsung dan mata dalam merancang pencahayaan atau kualitas tanah, dan banyak arsitek masih menggunakan model 3D atau maquettes dalam menghasilkan desain dan peletakan detail.
Langkah Membangun Rencana Lantai Arsitektur
Agar suatu rencana lantai arsitektur komprehensif, harus ada proses atau langkah yang harus dijalankan. Dalam menghasilkan rencana lantai arsitektur, seorang arsitek harus mempertimbangkan beberapa hal, seperti:
1. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan
Arsitek perlu mendengarkan keinginan dari klien atau pemilik bangunan dalam hal ruangan, dan elemen tertentu lainnya.
2. Analisis Ruangan
Setiap elemen dalam ruangan dianalisis dengan cermat untuk memastikan pengaturan dan rancangan dapat difungsikan dengan baik untuk memenuhi kebutuhan penghuni ruangan.
3. Pengukuran dan Analisis Lokasi
Saat merancang sebuah bangunan, arsitek harus memperhitungkan faktor geografis yang bisa mempengaruhi segalanya, mulai dari bahan yang tepat hingga desain bentuk bangunan yang tepat.
4. Identifikasi Kebutuhan
Sebuah arsitek selalu memeriksa kebutuhan bangunan, termasuk menjelaskan berapa jumlah pengunjung yang diharapkan, dan kapasitas dan kebutuhan tempat parkir, persyaratan keamanan, serta kemudahan akses.
5. Penggunaan Produk dan Bahan
Sebelum memikitkan rencana arsitektur, seorang arsitek harus mempertimbangkan jenis bahan yang akan digunakan dalam pembangunan. Hal ini mencakup pertimbangan terhadap tangan kerja yang dibutuhkan, biaya dan ketersediaan bahan.
Pentingnya Rencana Lantai Arsitektur
Sebuah rencana lantai arsitektur yang baik berfungsi sebagai landasan penting dalam proses konstruksi, manajemen bangunan, serta memungkinkan pengguna bangunan untuk mengetahui dan memahami ruangan, hingga detail tentang bagaimana mereka harus memperhatikan hubungan dari setiap ruangan. Karena itu, arsitek harus memastikan bahwa rencana lantai arsitektur mereka secara detail memperhatikan segala hal yang diperlukan.
Sebuah rencana lantai arsitektur yang baik membantu arsitek menyimpan waktu dan uang, serta memastikan bahwa proyek dilakukan dengan akurat. Rencana lantai arsitektur memberikan pandangan yang jelas dalam bentuk visual, sehingga memungkinkan klien untuk memvisualisasikan dalam pikirannya bagaimana rumah atau bangunan nantinya akan terlihat sebelum proses pembangunan dimulai.
Kesimpulan
Rencana lantai arsitektur memainkan peranan penting dalam industri arsitektur. Sebuah rencana lantai yang baik dapat membantu arsitek merancang bangunan yang sesuai dengan kebutuhan penghuni, serta memudahkan proses konstruksi dan manajemen di kemudian hari. Seorang arsitek harus mempersiapkan rencana perancangan arsitektur dengan menggunakan keterampilan teknologi dan kreatifitas, serta mengingat bahwa teknologi digital bisa menjadi alat yang sangat bermanfaat dalam mempersiapkan rencana lantai mereka.
Referensi:
- https://www.hpbmagazine.org/articles/1756-floor-plans-in-architecture
- https://www.qcad.org/en/blog/2015/12/the-importance-of-a-good-floor-plan-in-architecture/
- https://www.cadsoft.com/resources/blog/how-to-create-a-perfect-floor-plan-in-architectural-design/
- https://www.topsolid.com/contenu-topsolid-indonesia/2019/9/6/importance-of-floor-plan-in-architecture/