Jika kamu pernah tinggal di asrama atau boarding house, pasti kamu tahu betapa serunya hidup bersama teman-teman satu atap. Kita cuma dipisahkan oleh tembok yang kadang tipis, kadang tebal. Kami belajar bersama, makan bersama, bercanda bersama, dan kadang saling menyemangati satu sama lain saat terpuruk.
Salah satu kelompok yang kerap disingkirkan dari asrama adalah para cewek. Entah karena stigma yang melekat atau kultur dari masyarakat yang menganggap bahwa cewek lebih cocok tinggal di rumah, sebagian besar cewek yang kuliah di luar kota masih memilih tinggal di kos-kosan atau rumah sewa.
Namun, seiring berjalannya waktu, banyak cewek yang mulai mencari kebebasan dan pengalaman yang lebih luas. Mereka ingin merasakan bagaimana caranya hidup mandiri dengan bergaul di tengah masyarakat kaum muda yang lebih variatif. Dan untuk itu, mereka memilih untuk tinggal di asrama.
Meskipun demikian, banyak juga cobaan yang harus dihadapi oleh para "dorm girls". Terkadang, mereka masih dibatasi oleh kebijakan asrama yang tidak memperbolehkan para mahasiswi keluar tengah malam atau menerima tamu cowok. Ini tentu saja cukup merepotkan dan kadang memaksa mereka untuk berbohong atau memberikan alasan yang tidak memuaskan.
Namun, perjuangan tersebut sebenarnya jauh lebih besar lagi. Para "dorm girls" juga harus menghadapi beberapa potensi bahaya seperti pelecehan, perampokan, atau bahkan kekerasan.
Tidak jarang beberapa asrama memberikan kebijakan yang sangat ketat di depan mata, namun tidak membantu dalam hal keamanan, seperti kurangnya CCTV atau penjaga asrama yang kurang tanggap.
Namun, para "dorm girls" tidak bisa hanya mengeluh dan pasrah atas kondisi tersebut. Sebagai generasi muda yang dinamis, mereka harus berani untuk mengambil tindakan dan memperjuangkan hak mereka. Salah satunya dengan berpartisipasi aktif dalam organisasi atau kelompok yang bisa menjadi wadah untuk memperjuangkan hak-hak para cewek yang tinggal di asrama.
Dalam mengejar impian dan menjalani kehidupan yang lebih mandiri dan merdeka, ada risiko dan tantangan yang harus dihadapi. Namun, dengan cara-cara yang tepat dan benar, para "dorm girls" bisa bersama-sama mewujudkan hidup yang seindah sehelai selembaran cinta.
Kehidupan di Asrama
Mungkin, bagi para laki-laki, tinggal di asrama tidak terlalu jauh berbeda dengan tinggal di rumah sewa atau kos-kosan. Mereka seringkali lebih bebas dan diberikan kepercayaan yang lebih besar oleh pihak asrama.
Namun, bagi para "dorm girls", hidup di asrama seringkali memerlukan pengorbanan yang cukup besar. Mereka harus menyesuaikan diri dengan aturan-aturan ketat yang kadang membuat gaya hidup mereka menjadi terbatas.
Tidak jarang, hal tersebut membuat mereka merasa tertekan atau bahkan berdampak negatif pada psikis mereka. Sebagai akibatnya, mereka akhirnya memilih untuk pindah ke kos-kosan atau rumah sewa.
Namun, bagi sebagian dari mereka yang tetap bertahan di asrama, hal tersebut tidak hanya menjadi sebuah tantangan, tapi juga merupakan kesempatan untuk menguji batas-batas diri mereka dan sekaligus mengembangkan karakter mereka.
Tantangan dan Risiko
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, kehidupan di asrama juga menghadirkan berbagai risiko dan tantangan bagi para "dorm girls". Salah satunya adalah pelecehan seksual. Meskipun demikian, hal tersebut tidak boleh menjadi alasan bagi para cewek untuk tidak menempati asrama.
Ada beberapa langkah preventif yang bisa diambil, seperti selalu mengunci pintu kamar, berhati-hati dalam menerima tamu, hingga memilih tetangga yang baik.
Masalah keamanan lain yang kerap dihadapi para "dorm girls" adalah perampokan atau bahkan kekerasan. Kondisi yang sangat membahayakan, apalagi jika sang cewek sedang sendirian di dalam kamar.
Untuk mengatasi hal tersebut, kamu bisa menghubungi pengurus asrama dan meminta penjagaan yang lebih ketat. Atau jika tidak, kamu bisa meningkatkan derajat kehati-hatian dan selalu memeriksa kunci pintu dan jendela sebelum meninggalkan kamar.
Hidup Mandiri Seperti Selembaran Cinta
Meskipun dikelilingi oleh aturan-aturan dan risiko yang mengancam, hidup di asrama tetap menjadi pilihan yang menarik dan menyenangkan bagi para "dorm girls". Mereka belajar untuk hidup mandiri, mengambangkan karakter yang kuat, dan belajar untuk menghadapi berbagai masalah dengan kepala dingin.
Selain itu, di lingkungan asrama, para cewek juga akan banyak bertemu dengan rekan-rekan baru, berinteraksi dengan teman sebaya, dan mengembangkan softskill yang tentu saja akan membantu mereka dalam meraih kesuksesan di masa depan.
Jadi, jika kamu adalah salah satu "dorm girls", jangan pernah takut dan jangan pernah menyerah. Perjuangkan mimpi dan hak-hakmu dengan cara yang benar, dan nikmatilah setiap detik hidupmu seindah selembaran cinta. Keep shining, girls!